Aliansi Institusi Pendidikan Fisika Medis Indonesia (AIPFMI) bekerja sama dengan Universitas Indonesia dan SDG DAAD/Ulm University, Jerman, menyelenggarakan workshop bertajuk “Pengembangan Pengajaran dan Penelitian Fisika Medis di Indonesia” yang berlangsung di Departemen Fisika Universitas Indonesia selama tiga hari, yaitu pada 29-31 Juli 2024. Workshop ini menghadirkan para dosen dari universitas anggota AIPFMI sebagai mitra utama dalam pelaksanaan proyek tersebut.
Proyek ini bertujuan untuk merevisi dan menyempurnakan kurikulum mutakhir dalam mata kuliah Fisika Medis, serta melatih dan mendidik staf pengajar terkait. Melalui langkah ini, diharapkan pengajaran, pendidikan, dan penelitian dalam bidang fisika medis di Indonesia dapat meningkat secara signifikan. Selain itu, proyek ini juga memiliki dimensi internasional, yakni bertujuan untuk mendukung pendidikan dan penelitian Fisika Medis di Asia Tenggara dan Afrika. Upaya ini diwujudkan melalui kontribusi mahasiswa internasional yang berasal dari Kamboja, Kenya, Zimbabwe, dan Palestina, yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Departemen Fisika Universitas Indonesia.
Hasil dari proyek ini, termasuk kurikulum dan desain instruksional pengajaran yang dikembangkan, akan diterapkan di universitas anggota AIPFMI untuk memastikan manfaat jangka panjang. Dalam rangkaian workshop, peserta mendiskusikan berbagai topik penting dalam Fisika Medis, seperti radiodiagnostik, kedokteran nuklir, dan radioterapi.
Acara ini juga menghadirkan tiga pembicara ahli dari Jerman yang memberikan materi secara daring. Prof. Martin Fiebich menyampaikan materi tentang “Academic and Training for Diagnostic and Interventional Radiology Medical Physics in Germany”. Selanjutnya, Prof. Bernhard Sattler membahas “Education and Training in Nuclear Medicine Medical Physics in Germany”, dan Prof. Jens Fleckenstein memberikan paparan mengenai “Medical Physics in Radiation Therapy: Training and Research Program at University Medical Centre Mannheim”.
Dari Departemen Fisika Universitas Diponegoro (UNDIP), dua dosen turut serta dalam kegiatan ini, yaitu Prof. Wahyu Setia Budi dan Prof. Eko Hidayanto. Keterlibatan keduanya menunjukkan komitmen UNDIP dalam mendukung pengembangan pendidikan dan penelitian Fisika Medis yang lebih baik, baik di tingkat nasional maupun internasional.